PENDAHULUAN
“ Propaganda”,
sebuah kata yang popular namun kini telah kehilangan maknanya karena
tertutupi oleh stigma-stigma negatif yang melingkupi dirinya. Suatu hal
yang umum ketika kata ”propaganda” terdengar atau terlihat maka kata
tersebut tidak terlepas dari stigma negatif yang berkaitan dengan
propaganda tersebut atau dipaksakan berkaitan karena pada suatu massa
kata-kata tersebut sangat bertalian erat dengan propaganda, misalnya
kata perang dunia, konspirasi politik, media, pemerintah, pembodohan
massal, informasi yang salah, hingga mengacu ke kata fasisme, nazi
bahkan sosialisme. Sulit rasanya menyandingkan propaganda dengan
demokrasi, padahal diakui oleh pakar public relation, Edward L.Bernays
bahwa propaganda adalah tujuan komunikasi dalam masyarakat yang
berdemokrasi.
Stigma yang negatif tentang propaganda tidak akan
terbentuk tanpa adanya suatu rekayasa sosial, dan rekayasa sosial tanpa
melanggar hak asasi manusia tidak akan terwujud tanpa adanya komunikasi
persuasif untuk mempengaruhi masyarakat (audiens) yang menjadi
targetnya. Inti dari komunikasi persuasif adalah propaganda, dengan
demikian dapat dimungkinkan bahwa stigma negatif tentang propaganda
merupakan produk dari propaganda itu sendiri.
Terlepas dari
stigma negatif tersebut, pada kesempatan kali ini saya mencoba mengupas
propaganda dari sisi ilmiah dengan berpijak pada literatur dan sejarah
mengenai propaganda. Harapan saya agar pembaca mendapatkan perspektif
yang baru dari propaganda dengan demikian dapat menjadi bahan evaluasi
dan pemberdayaan bagi pembaca dalam merefleksikan propaganda.
SEJARAH
Pada
awal mulanya, propaganda dipakai untuk mengembangkan dan memekarkan
agama Katholik Roma baik di Italia maupun negara-negara lain. Di tahun
1922, tak lama setelah perang 30 tahun, untuk pertama kalinya kata
propaganda pertama kali digunakan. Sri Paus Gregory menggunakan istilah
propaganda untuk menamakan panitia khusus untuk menyebarkan keyakinan.
Panitia tersebut bernama Congregatio de Propaganda Fide (kelompok
penyebar keyakinan). Tugas utama kelompok ini adalah menyebarkan
doktrinasi katolik ke dalam negara-negara non-katolik ( wilayah misi).
Conggregatio de Propaganda Fide adalah komite tetap kardinal yang
bertanggung jawab atas aktivitas misionairs katolik Roma sejak1622.
Sejalan
dengan tingkat perkembangan manusia, propaganda tidak hanya digunakan
dalam bidang keagamaan saja tetapi juga dalam bidang pembangunan,
politik, komersial, pendidikan dan lain-lain.
DEFINISI
Bruce L Smith (Encyclopedia Social Science)
”Manipulasi
relatif secara sengaja dengan menggunakan simbol
(kata-kata,sikap,bendera, atau musik) terhadap pikiran atau tindakan
orang lain dengan sasaran terhadap kepercayaan, nilai dan perilakunya.
Don Nimmo (Pakar Komunikasi)
“Usaha
yang disengaja dan sistematis untuk mencapai respon yang lebih jauh
lagi merupakan tujuan yang diinginkan penyebar propaganda”
Jozef Goebbels (Menteri Propaganda NAZI)
“Sebarkan
kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang,
akan membuat publik menjadi percaya. Tentang kebohongan ini, Bahkan
Goebbels juga mengajarkan bahwa kebohongan yang paling besar ialah
kebenaran yang dirubah sedikit saja”
Everyman's encyclopedia
”Propaganda merupakan suatu seni untuk menyebarkan dan meyakinkan suatu kepercayaan, khususnya kepercayaan agama atau politik.”
Leonard W. Dobb, (Pakar opini publik)
”Menyatakan
bahwa propaganda merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh
individu-individu yang berkepentingan untuk mengontrol sikap kelompok
termasuk dengan cara menggunakan sugesti, sehingga berakibat menjadi
kontrol terhadap kegiatan kelompok tersebut.”
Jacques Ellul
”Mendefinisikan
propaganda sebagai komunikasi yang “digunakan oleh suatu kelompok
terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam
tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu,
diersatukan secara psikologis dan tergabungkan di dalam suatu kumpulan
atau organisasi.”
PROPAGANDA DAN KOMUNIKASI
• Unsur kesengajaan dan manipulasi membedakan propaganda dari komunikasi biasa atau pertukaran informasi secara bebas.
•
Propaganda adalah Komunikasi Satu Arah (One Step Communication) yang
dilakukan oleh suatu Individu atau Institusi terhadap Khalayak luas /
Massa (One to many)
• Propaganda adalah salah satu bentuk Komunikasi Massa
• Teori S-O-R dan Bullet Theory (Teori Peluru) / Model Jarum Hipodermik (Hypodermic Needles Theory) mendukung konsep Propaganda
Penemu
Teori ini Melvin Defleur mengasumsikan bahwa media menyajikan stimuli
perkasa yang diperhatikan khalayak secara seragam. Teori peluru
(Bullet Theory) mendukung Teori S-O-R pada konsep Propaganda karena
mengasumsikan bahwa khalayak dianggap tidak berdaya dan ditembaki secara
terus menerus oleh Pesan Pesan yang sudah dirancang sedemikian rupa.
Komunis memberikan pengertian lain tentang propaganda ini. Dalam koleksi
tulisan Lenin yang terbit tahun 1929 berjudul Agitation und Propaganda
Dalam buku tersebut Lenin Membedakan antara Propaganda dan Agitasi :
•
Propaganda yang didefinisikan sebagai argumentasi akal, pikiran dari
filsafat, sejarah dan ilmu pengetahuan untuk mempengaruhi orang yang
terdidik yang cerdas.
• Agitasi yang diartikan penggunaan slogan
slogan emosional, setengah kebenaran, ungkapan ungkapan untuk
mempengaruhi orang orang yang tidak terdidik, setengah terdidik dan
kurang cerdas.
METODE PROPAGANDA
•
Metoda Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa
ketakutan bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai
keinginan komunikator
• Metoda Persuasif, sebuah komunikasi
dengan cara menimbulkan rasa kemauan secara sukarela bagi komunikan agar
secara tidak sadar dengan seketika dapat bertindak sesuai dengan
keinginan komunikator
• Metoda pervasif, sebuah komunikasi
dengan cara menyebar luaskan pesan serta dilakukan secara terus
menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga melakukan imitasi atau
menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator
KARAKTERISTIK PROPAGANDA
• Merupakan komunikasi yang disengaja dan dirancang untuk mengubah sikap orang yang menjadi sasaran.
• Menguntungkan bagi si pelaku propaganda untuk memajukan kepentingan orang yang dituju
• Merupakan informasi satu arah berlawanan dengan komunikasi yang mempunyai dua arah dan interaktif.
JENIS JENIS PROPAGANDA
Propaganda
dapat digolongkan menurut kealamiahan dan menurut sumber pesan yaitu
White Propaganda, Grey Propaganda dan Black Propaganda.
White
Propaganda biasanya datang dari suatu sumber yang dikenali, dan ditandai
oleh metode bujukan lebih lemah lembut, seperti standar teknik Publik
Relation dan presentasi berat sebelah dari suatu argumentasi .
Black
Propaganda terkadang berasal dari sumber-sumber yang bersahabat, tetapi
benar-benar dari suatu musuh. Black Propaganda ditandai oleh
presentasinya tentang informasi sumbang/palsu untuk menimbulkan suatu
tanggapan diinginkan, dan sering digunakan di dalam rahasia militer atau
tempat berlindung operasi psikologis dan oleh jaringan organisasi besar
seperti pemerintah atau jaringan teroris.
Black Propaganda
menggunakan berbagai macam media sebagai instrumennya mulai dari suat
kabar, selebaran resmi atau tidak resmi, siaran radio hingga film
produksi Holywood.
Grey Propaganda mungkin datang dari suatu
sumber yang menyatakan dirinya netral atau ramah, dan menghadirkan
banyak informasi yang menyesatkan dalam suatu cara yang lebih
tersembunyi / membahayakan dibanding white propaganda. Kalimat dari grey
propaganda ini terkadang tidak logis atau tidak rasional. Tujuannya
adalah sebagai upaya persuasif untuk menimbulkan efek emosional bagi
target audiensnya
TEKNIK TEKNIK PROPAGANDA
1. Name Calling
Propagandis
menyentuh sibol simbol emosional kepada seseorang atau sebuah negara.
Targetnya diharapkan merespons sesuai yang dikehendaki propagandis tanpa
perlu lagi memeriksa atau mencari bukti bukti. Dengan demikian artinya
propagandis semacam menanamkan stereotipe terhadap sasarannya
Contoh : Muncul istilah ”Merah” untuk komunis
Pemimpin buruh menjadi ”bos serikat buruh”
2.Glittering Generalities
Merupakan
kebalikan dari teknik Name Calling, Propagandis menggunakan kata kata
bermakna ”Positif”. Teknik propaganda ini digunakan untuk menonjolkan
propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan segala apa yang serba
luhur dan agung. Dengan kata lain propagandis berusaha menyanjung
dirinya mewakili sesuatu yang luhur dan agung. Ungkapan kata-kata “demi
keadilan dan kebenaran” menjadi salah satu ciri teknik propaganda ini.
Contoh : 1. Istilah “Dunia Bebas” (free World) adalah generalitas favorit Propagandis barat.
2. “Solidaritas Sosial” dipakai dunia komunis untuk menggambarkan hubungan kompleks diantara negara dan partai Komunis.
3. ”Jiwa Afrika” (The African Soul) diharapkan menciptakan citra kesatuan dan persatuan diantara bangsa Afrika.
3. Bandwagon
Teknik
ini digunakan dalam rangka meyakinkan kepada sasaran bahwa semua
anggota suatu kelompok (di mana sasaran menjadi anggotanya) menerima
programnya, dan oleh karena itu sasaran harus mengikuti kelompok dan
segera menggabungkan diri pada kelompok. Dengan kata lain Bandwagon
adalah usaha komunikasi persuasif untuk membujuk sasaran mengambil
tindakan yang “everyone else is taking, why dont you?”
Contoh: 1. Fruit Tea, Minumannya anak muda
2. U.S. Needs US Strong
4. Transfer
Transfer
meliputi kekuasaan, sanksi dan pengaruh sesuatu yang lebih dihormati
serta dipuja dari hal lain agar membuat “sesuatu” lebih bisa diterima.
Teknik
propaganda transfer bisa digunakan dengan memakai pengaruh seseorang
atau tokoh yang paling dikagumi dan berwibawa dalam lingkungan tertentu.
Propagandis dalam’hal ini mempunyai maksud agar komunikan terpengaruh
secara psikologis terhadap apa yang sedang dipropagandakan. Transfer
juga bisa digunakan dengan menggunakan cara simbolik, kata-kata atau
Musik.
5. Plain Folks
Propagandis
sadar bahwa pendekatan persuasif mereka akan terhambat Jika mereka
tampak di mata audiensnya sebagai "orang asing". Oleh sebab itu mereka
berusaha mengidentifikasikan sedekat mungkin dengan nilai dan gaya hidup
sasaran propaganda dengan menggunakan aksen dan idiom lokal. Dalam
upaya meyakinkan sasaran bahwa dia dan gagasan gagasannya bagus karena
merupakan bagian dari rakyat.
Contoh : Pada kampanye Pilgub,
Pilkada atau Pilpres. Sang calon biasanya menyalami anak kecil,
berinteraksi dengan kaum papa atau memeluk dan mencium kaum papa
6. Testimonial (Kesaksian)
Salah
satu teknik propaganda yang paling umum digunakan, dimana ditampilkan
seseorang (biasanya memiliki reputasi tertentu) untuk bersaksi dengan
tujuan mendukung atau tidak mendukung suatu Konsep, Ide, Gagasan atau
Produk.
Terkadang Propagandis juga menggunakan lembaga yang
dapat dipercaya untuk mendukung atau mengkritik sebuah gagasan atau
kesatuan politik, variasi dari propaganda ini adalah mengkaitkan
sesuatunya dengan “kekuasaan” agar sasaran mempercayainya karena “otoritas” yang mengatakan hal itu.
7.Selection
Hampir semua propagandis bahkan ketika menggunakan teknik lain seperti diulas
sebelumnya tergantung pada seleksi fakta, meskipun jarang sangat spesifik dalam
isi faktanya. Ketika presentasi rinci diberikan, propagandis menggunakan hanya
fakta-fakta yang tersedia untuk "membuktikan" sasaran yang telah ditentukannya.
8. Card Staking
Meliputi
pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau
penyimpangan, dan pernyataan-pernyataan logis atau tidak logis untuk
memberikan kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program,
orang, atau produk. Teknik ini memilih argument atau bukti yang
mendukung sebuah posisi dan mengabaikan hal-hal yang mendukung posisi
itu. Argument-argumen yang dipilih bisa benar atau salah
9. Fear Appeal
Sebagai
upaya untuk menimbulkan rasa takut. Tujuannya untuk membangun dukungan
dengan menanamkan ketakutan di dalam populasi yang umum.
Contoh :
Joseph Goebbels memanfaatkan Theodore Kaufman'S dari Jerman untuk
mengakui bahwa Sekutu akan membasmi orang-orang Jerman.
10. Argumentum Ad Nauseam
Menggunakan
pengulangan (repetisi). Penyebaran suatu gagasan yang diulang-ulang
sepanjang waktu, dan gagasan tersebut dinyatakan sebagai suatu
kebenaran. media penyebaran terbaik ketika media lainnya sangat sedikit /
terbatas dan dikontrol oleh propagator.
11. Black and White Fallacy
Memperkenalkan hanya dua pilihan, dengan produk atau ide yang di sebarkan sebagai pilihan yang terbaik.
Contoh : Silahkan pilih, mesin yang tidak sehat atau menggunakan oli merek X.
12. Obtain Disapproval (Memperoleh Penolakan)
Teknik
ini digunakan untuk membujuk suatu target pendengar untuk menyalahkan
suatu gagasan atau tindakan dengan mengusulkan bahwa gagasan tersebut
sangat terkenal untuk dibenci, menakutkan, atau menyimpan penghinaan
terhadap target pendengar tersebut.Dengan begitu jika suatu kelompok
mendukung suatu kebijakan tertentu didorong ke arah percaya bahwa yang
tidak diinginkan, bersifat subversif, atau orang-orang tercela mendukung
kebijakan yang sama, kemudian anggota kelompok boleh memutuskan untuk
berubah posisi asli mereka.
13. Rasionalization
Kelompok
atau Individu menggunakan keadaan umum baik untuk merasionalkan
kepercayaan atau tindakan yang diragukan. ungkapan menyenangkan yang
samar-samar sering digunakan untuk membenarkan kepercayaan atau tindakan
tersebut.
14. Intentional Vagueness (Ketidakjelasan yang disengaja)
Keadaan
umum yang dengan bebas di samar-samar sedemikian rupa sehingga
pendengar dapat menafsirkan sendiri. Intentional bermaksud untuk
menggerakkan pendengar dengan menggunakan ungkapan tak tergambarkan,
tanpa meneliti mencoba atau membenarkan mereka untuk menentukan aplikasi
atau bebijaksanaan mereka. Tujuannya adalah untuk menyebabkan
orang-orang untuk menggambarkan penafsiran mereka sendiri daripada hanya
diberikan suatu gagasan tegas/eksplisit.Dalam usaha untuk "
menggambarkan" propaganda ini, pendengar membatalkan pertimbangan yang
menyangkut gagasan yang dipresentasikan. Kebenaran mereka, aplikasi dan
ketidakbijaksanaan tidaklah dipertimbangkan.
15. Falsifing Information (kesalahan informasi)
Pemusnahan
atau penciptaan informasi dari arsip publik, dengan tujuan pembuatan
suatu record/ catatan yang salah/palsu dari suatu peristiwa atau
tindakan seseorang selama sesi pengadilan, atau mungkin dalam suatu
pertempuran.
16. Unstated Assumption (Asumsi yang tidak dinyatakan)
Teknik
ini digunakan dalam konsep propaganda ketika propagandis ingin
menyebarkan akan nampak kurang nampak terpercaya jika secara
terang-terangan dinyatakan. Hal tersebut akan berulangkali dijelaskan
dihelaskan dan diperlihatkan.
17. Euphoria
Penggunaan
dari suatu peristiwa yang menghasilkan euforia atau kebahagiaan
berlebihan sebagai pengganti penyebaran kesedihan berlebihan, atau
penggunaan suatu peristiwa yang baik untuk mencoba menutupi yang lain.
Atau menciptakan suatu peristiwa perayaan dengan harapan dapat mendorong
moril. Euforia dapat digunakan untuk mengambil pikiran seseorang dari
suatu perasaan lebih buruk. contohnya suatu liburan atau pawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar