Perang dan Politik
Pengertian perang merupakan lebih sekedar suatu urusan politik
melalui cara-cara lain. Sedangkan politik adalah perang tanpa pertumpahan darah
sedangkan perang adalah politik dengan pertumpahan darah. Menurut Mao Tse Tsung, pengertian perang dan
politik pada hakekatnya sama, yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan/maksud,
Cuma bentuknya berbeda.
Arti Stratak Dalam Perang Dan Politik
Taktik adalah penggunaan kekuatan untuk memenangkan suatu
pertempuran. Strategi adalah memanfaatkan pertempuran untuk mengakhiri
peperangan. Memimpin bala tentara untuk mengalahkan musuh dan memenangkan suatu
pertempuran bukanlah segala-galanya. Taktik adalah bagaimana menentukan sikap
atau menggunakan kekuatan dalam menghadapi peristiwa politik tertentu pada saat
tertentu. Sedangkan strategi adalah bagaimana menggunakan peristiwaperistiwa
politik dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai rencana
perjuangan. Dalam politik tidak dapat dibayangkan kapan idiologi akan
terlaksana, karenanya strategi dalam politik tidak dapat meliputi sampai
tercapainya tujuan (ideology), karenanya hanya meliputi jangka waktu tertentu.
Hubungan Taktik Dan Strategi
Taktik adalah bagian dari strategi. Karenanya taktik baru tunduk
dan mengabdi kepada strategi. Rencana perjuangan (strategi) meliputi perjuangan
secara menyeluruh baik dalam hubungan daerah, nasional dan internasional maupun
mengenai semua segi penghidupan dan kehidupan masyarakat/Negara, ekonomi,
hankam, kebudayaan, agama dan lain-lain.
Kedudukan Stratak Dalam Perjuangan Ideology
Stratak tidaklah berdiri sendiri melainkan hanya merupakan alat
pelaksana untuk mencapai tujuan (ideology. Karenanya stratak harus mengabdi
kepada perjuangan untuk mencapai tujuan ideologi.
Tugas Utama Strategi Dan Taktik
Sebagai cara menggunakan organisasi untuk mencapai rencana
perjuangan dalam jangka waktu tertentu, serta sebagai cara berjuang menentukan
sikap pada saat tertentu menghadapi masalah politik tertentu, maka tugas
stratak adalah menciptakan, memelihara, dan menambah syaratsyarat yang akan
membawa kepada tujuan. Syarat-syarat yang meliputi kekuatan fisik berupa tenaga
manusia, kekuatan mental, kekuatan materil serta posisi didalam Negara dan
masyarakat.
Tegasnya tugas stratak adalah untuk machts-vorming dan
macht-anwending.
Macht : power = kekuasaan
Kracht : force kekuatan
Power : force + position
Macht = kracht + posisi
Kekuasaan = kekuatan + posisi
Position without force = nekad position
Force without position nekad force
Posisi tanpa kekuatan = posisi mentah
Kekautan tanpa posisi = kekuatan mentah
Position – force without ideologi = nekad power
Posisi tidak dapat dipisahkan dengan kekuatan. Posisi yang baik =
separuh kekuatan. Posisi strategis adalah menentukan berhasil tidaknya rencana
perjuangan (strategi). Posisi taktis menentukan berhasil tidaknya
langkah-langkah taktik. Machts-vorming dan machts-anwending yang menjadi tugas
stratak tidak lain tujuannya melainkan apa yang disebut Mao Tse Tung: bahwa
tugas stratak ialah untuk mempertahankan/menambah kekuatan dan atau posisi
sendiri serta menghancurkan atau mengurangi kekuatan dan atau posisi lawan.
Baik buruknya suatu staratak ditentukan oleh berhasil tidaknya mempertahankan
kekuatan sendiri atau mengurangi kekuatan lawan. Demikian pula baik buruknya
leadership tidak terletak pada tegas atau tidaknya, berani atau tidak, populer
atau tidak melainkan kepada hasil kepemimpinannya dan hasil dalam kepemimpinan
ialah apa saja yang dapat mempertahankan kekuatan/posisi sendiri serta yang dapat
mengurangi kekuatan atau posisi lawan.
Dasar-Dasar Menyusun Startegi
1. Rencana perjuangan yang merupakan unsur pokok dan stretegi
adalah menetapkan sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi dalam jangka
waktu tertentu. Besar kecilnya sasaran yang hendak dicapai dalam jangka waktu
tertentu disesuaikan dengan kemampuan organisasi.
2. Jangka waktu merupakan unsur strategi
3. Rencana strategi garuslah banyak memiliki sasaran alternatif
4. Sasaran yang hendak dicapai dengan rencana strategis adalah
selalu dalam rangka machts-vorming.
Dasar-Dasar Membentuk Taktik
Taktk adalah menentukan langkah atau sikap pada saat tertentu,
menghadapi peristiwa politik tertentu.
1.
Fleksibilitas
Sikap atau langkah tidak
mutlak menuju pada satu arah saja melainkan dapat berubah-ubah menurut kondisi
baik kondisi objektif maupun kondisi subjektif. Sebuah rencana harus mempertimbangkan
kekautan lawan untuk menggagalkan rencana tersebut. Karena itu, apa yang akan
dilakukan oleh musuh/lawan terhadap kita harus selalu dipertimbangkan. Jika
anda mengetahui tentang musuh anda dan mengetahui tentang diri anda sendiri,
anda tidak perlu takut akan hasil yang diperoleh dari ratusan pertempuran. Jika
anda mengetahui tentang diri anda sendiri, tetapi tidak mengetahui tentang
musuh anda , untuk mendapatkan suatu kemenangan anda akan menderita kekalahan.
Jika anda tidak mengetahui baik diri anda maupun musuh anda, anda akan
mengalami kekalahan dalam setiap pertempuran. Seni peperangan mengajarkan kita
untuk tidak mempercayai bahwa musuh tidak akan datang, tapi mengajarkan kita
untuk tidak mempercayai bahwa musuh tidak akan menyerang kita, tapi mengajarkan
kita untuk mempersiapkan posisi kita agar tidak terkelahkan.
2.
Orientation, Evaluation and
Estimation
Sebelum menentukan sikap
atau langkah taktis, harus melihat keadaan secara tepat. Kemudian menilai
keadaan itu dihubungkan dengan keadaan kita dan kehendak lawan dan sesudahnya
lalu menentukan langkah dan mengira-ngira bagaimana hasilnya nanti. Hasil tidak
dapat dipastikan tapi dengan orientasi dan evaluasi yang tepat akan terbayang
ada tidaknya kans untuk hasil. Setelah sasaran taktis ditetapkan sekaligus
sasaran alternatifnya atau dengan bahasa populer; kita menetapkan program
minimum.
3.
Kerahasiaan
Biar lawan meraba-raba apa
langkah yang akan kita ambil agar mereka tidak dapat menghalang-halangi.
4.
Gerak Tipu
Lima S ( Sasaran, Sarana,
Sandaran, Sistem, Saat )
5.
Perpaduan Kondisi Subjektif
dan Kondisi Objektif
Kondisi subjektif ialah mengenai kekuatan atau
keadaan organisasi sendiri. Kondisi objektif ialah mengenai keadaan, situasi
atau iklim politik. Jika kondisi subjektif baik tetapi kondisi objektif tidak
baik taktik tidak akan berhasil. Begitupun sebaliknya.
Hukum-Hukum Stratak
1.
Kwantitas
Jumlah yang besar akan
mengalahkan jumlah yang kecil. Pihak yang berjumlah kecil tidak boleh menyerang
musuh yang berjumlah besar. Jika musuh yang berjumlah besar menyerang pihak
yang berjumlah kecil hendaknya menyingkir. Musuh yang berjumlah besar tidak
dapat dihancurkan sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit dan secara terus
menerus. Kehancuran sedikit demi sedikit disebabkan oleh kesalahannya sendiri,
karenanya dengan jalan provokasi atau lain usahakan di melakukan kesalahan
sikap atau gerakan yang salah.
2.
Kwalitas dan Kwantitas
Kurang dalam kwantitas
harus diimbangi dengan kelebihan dalam kwalitas. Kurang dalam kwaliitas harus
diimbangi dengan kelebihan kwantitas.
3.
Posisi
Posisi yang baik adalah
separuh kekuatan. Posisi yang tidak baik memerlukan dua kali kekuatan.
4.
Cadangan
Pihak yang mempunyai
cadangan, walaupun telah mundur dan kalah akan dapat maju kembali. Jika musuh
sedang kalah dan mundur, kejarlah. Hancurkan cadangan musuh sebelum musuhmaju
dan bangkit kembali dengan cadangannya.
5.
Kawan, Sekutu dan Lawan
Secara ideologis, kawan adalah yang seideologi.
Secara strategis sekutu harus selalu diperbanyak dan pihak-pihak lawan harus
dikurangi. Musuh nomor satu adalah golongan terbesar yang ideologinya
membahayakan kehidupan ideologi sendiri. Sekutu dan musuh nomor satu adalah
lawan. Lawan dan sekutu nomor satu adalah musuh. Antara sekutu dan musuh
terdapat golongan-golongan yang bukan musuh dan bukan sekutu. Golongan ini pada
suatu saat dapat menjadi musuh, pada saat lain menjadi sekutu dan pada satu
ketika dapat pula sekaligus menja\di sekutu dan musuh.
6.
Devide et empera
Pecah belah musuh dan
hancurkan dulu yang besar.
7.
Menyerang adalah Pertahanan
yang Terbaik
Yang menang ialah yang selalu pegang inisiatif Biarkan
lawan bergerak menurut inisiatif kita pada saat dan tempat kita pilih. Biarkan lawan
beraksi terus terhadap isue-isue yang kita lontarkan. Tujuan membenarkan setiap
cara,sepanjang tidak bertentangan dengan kekuatan ideologi serta tidak membawa
akibat yang dapat merugikan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar